Hujan

Hujan akan memulai kisahnya


Sebagai awan, Angin bergegas meniupnya
Awan seperti mengerang hebat, meneriakkan kehadirannya, disaat dia memberitahu bumi tentang kedatangannya

ketika satu, dua ratusan titik lahir dari awan,, 
sebagai dia yang akan memulai kisahnya
Hujan,
 berterbangan , jatuh, tampias di wajah bumi
Ketika wajah bumi yang menengadah, tergelitik oleh hadirnya titik air,

Sang langit hanya tahu kehebatannya sebagai awan yang menggelegar
Dia berharap bertualang di pori-pori bumi, Menghilangkan jejaknya,  
Ketika menikmati bergurau bersama gunung, sungai, dan danau, tanpa perlu takut sang Langit mengenalinya sebagai Hujan,, 

Hujan ingin merembes sedalam-dalamnya dan menjadi bumi, walau hanya sesaat
Menjadi dirinya yang bebas dan tanpa perlu menjadi angkuh, dan berjalan di langit tinggi
Mengikuti angin yang memaksanya senyum sebagai awan

Asa-nya menjadi laut nan luas itu akan terjadi tanpa sepengetahuan langit, 
Dia menikmati kejadian ini walau sebentar ,
Sebagai dirinya, 
Sebagai Hujan, Sebagai Sungai , Danau, Laut,
Sebagai Bumi..

Hakikat mengajarkan dia untuk kembali bertegur sapa bersama sang Langit
Dia tahu ketika Pemegang hari memanggilnya
Ketika Pemegang hari memberi isyarat padanya untuk terbang lagi
Sang Pemegang hari, Sang Matahari bergolak seperti murka akan cintanya Hujan kepada Bumi


Hujan,
Sebagai laut ia merasa risih, ketika Sang Pemegang Hari mengajak setengah menghardik untuk bergegas pergi

Sadar akan hakikatnya, dia kembali, Laut evaporasi, Sang Hujan menjadi Kumpulan Uap-uap kecil yang enggan mengisyaratkan Selamat Tinggal kepada Bumi, Sungai, Danau, dan Laut

Bukan sekedar hakikatnya yang membuatnya akan menemui mereka lagi
rasa sayang, keinginan, ego, dan candu itu akan datang lagi 

Hujan, 
Sebagai awan, terus menunggu di  sisi singgasana Sang Langit, 
akan kemudian kembali mengendap-endap untuk turun lagi,, 
untuk memperjuangkan cinta dan ego-nya!






12.28 ,, sat 26052012
(when 12th block's exam approaches, my soul caught me in the melancholic way, and my lovely brain ask me to become an artist)

maafkan apabila hancur!